Sama sebenarnya dengan sidang sebelumnya. Saya sedikit edit beberapa tambahan disertasi. Dan persetujuan para promotor. Ujian selanjutnya justru persyaratannya yang berat, yaitu LOA jurnal internasional dan sertifikat TOEFL.
Tetapi untuk tahapan ini saya sudah buat beberapa draft jurnal. Beberapa pengelola jurnal sudah saya hubungi. Tetapi ada satu yang jadi target saya. Karena harus mempertimbangkan banyak hal. Semakin tinggi kualitas sebuah jurnal biasanya semakin lama dan berbiaya besar. Semakin tinggi kualitas semakin tinggi nilainya. Termasuk nilai kampus. Terus terang saya mengambil yang standar aja. Masih banyak kesempatan untuk submit jurnal internasional yang berkualitas tinggi.
Setelah berdiskusi dengan beberapa teman, akhirnya saya mengambil jurnal dari IPB. Saya melihat profesional dan terjangkau. Tetapi tantangannya adalah waktu. Memang dalam memilih sebuah jurnal perlu tahu tahapannya.
Sedikit mengenai jurnal. Kita harus jeli melihat pengelola jurnal. Setiap jurnal ilmiah yang berkualitas akan masuk ke dalam database Sinta, namun harus mendapatkan akreditasi dari Arjuna. Jurnal Sinta sendiri dirilis oleh Kemenristekdikti bertujuan untuk menilai kinerja jurnal serta memperhatikan standar akreditasi dan sitasi. Sedangkan jurnal Scopus merupakan database yang memenuhi standar serta reputasi jurnal internasional. Jika jurnal Sinta merupakan database pustaka nasional, maka Scopus merupakan database untuk jurnal internasional. Jurnal Sinta maupun Scopus harus memiliki standar tinggi agar bisa dimuat. Penyebab utama mengapa jurnal belum terindeks yaitu belum memenuhi standar agar bisa masuk database.
Jurnal Sinta menggunakan standar hasil akreditasi dari Arjuna dan sitasi, yang berlaku selama 5 tahun. Sedangkan untuk bisa masuk data scopus harus memiliki standar tinggi dan reputasi tinggi. Pada dasarnya jurnal Sinta dan Jurnal Scopus menjadi database. Perbedaannya terletak pada tingkatan, yakni nasional dan internasional.
Setelah menetapkan pengelola jurnal. Akhirnya saya submit draft melalui link yang disiapkan. Memang cukup panjang. Tahap awal adalah bagaimana draft itu masuk dan sesuai dengan kualifikasi jurnal. Karena biasanya jurnal itu memiliki spesifikasi khusus. Ada tentang sosial, lingkungan, kesehatan dan lainnya. Hal itu dilihat dari judul dan isi. Nah, draft saya memang memiliki tema desa, sikap dan pengelolaan SDA. Jadi bisa masuk.
Setelah proses awal ini, ada notifikasi untuk proses review draft. Ini yang paling lama. Korespondensi melalui link yang ada sehingga bisa ditelusuri. Sangat detail, sampai titik koma harus disesuaikan dengan standar. Bahkan jenis font dan size harus sesuai. Ini membuat kita harus hati-hati. Saya banyak belajar dari proses panjang ini.
Akhirnya setelah beberapa bulan terjadi korespondensi draft, akhirnya saya mendapat LOA. Alhamdulillah. Ini yang ditunggu-tunggu. Karena menjadi syarat utama mendaftar sidang terbuka.
Saat proses ini juga, saya melakukan ujian bahasa Inggeris. Dua kali saya ikut tes. Dan akhirnya saya bisa mendapatkan Sertifikat Toefl.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar