Praktik dibagi menjadi 2 kelompok dengan tugas masing-masing pengambilan sampel secara random sederhana (simple random sampling) dan secara sistematis (systematic sampling).
Tahap awal adalah menghitung semua pohon yang ada di lokasi yang ditentukan. Populasi pohon adalah pohon berjaya yang memiliki diameter >15 cm. Karena menggunakan pita ukur, maka yang diukur adalah keliling pohon setinggi dada. Terdapat 60 pohon. Kemudian masing-masing pohon diberi nomor.
Setelah jumlah pohon diketahui, dilanjutkan menghitung jumlah sampel. Karena intensitas sampling 20%, maka jumlah sampel adalah 20% dikali 60 yaitu 12 sampel.
Setelah itu menentukan nomor urut pohon sebagai sampel terpilih. Untuk sampling random, penentuan dilakukan secara acak. Teknisnya dilakukan dengan cara pembuatan undian sederhana. Membuat potongan kertas sebanyak jumlah populasi dan ditulis nomor urut. Kemudian dikocok dan dipilih secara acak. Bisa juga dilakukan dengan aplikasi spinner di playstore.
Sebelum dilakukan pengukuran, salah satu mahasiswa membuat tabel yang berisi kolom nomor urut, nomor pohon, jenis pohon, keliling pohon, tinggi pohon dan volume.
Pengukuran keliling pohon dilakukan pada batang setinggi dada menggunakan pita ukur. Pengukuran tinggi pohon dilakukan dengan tongkat ukur sampai cabang pertama. Jadi bukan puncak tajuk pohon. Sedangkan untuk jenis pohon dilakukan dengan perangkat handphone, yaitu dengan cara mengambil gambar pohon dengan Google.
Setelah data terkumpul, maka dilakukan pengolahan data. Untuk mendapatkan data diameter, data keliling pohon dibagi 3,14. Setelah itu dilakukan penghitungan volume pohon sampel terpilih.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar