Sabtu, 29 November 2025

Kami belajar menjadi baik

Senang merasakan suasana ini. Di tengah kesibukan merancang kebaikan. Setiap insan diberi kesempatan untuk berbicara menyampaikan ide kebaikannya. Saling bertukar pendapat. Tak ada yang merasa diatas sehingga harus mendominasi pembicaraan. Tak ada juga yang merasa rendah diri, karena semua dihargai. Inilah jatidiri kami. Tentu kami tidak pernah merasa bahwa kami adalah orang baik. Masih jauh rasanya. Tetapi kami dengan rendah hati berupaya menjadi orang baik. Hal ini adalah tujuan kami. 
Setelah sibuknya kami bersama, ada seorang saudara yang mengingatkan, waktu shalat zhuhur sudah tiba. Pimpinan diskusi langsung menyampaikan basa basi sebentar sebagai menutup rapat sementara dan setelah itu kita langsung menuju ke masjid dekat kami rapat. Kami belajar untuk shalat tepat pad waktunya. Tidak mudah memang. Tapi kami berusaha terus belajar.

Kami memang memiliki pandangan. Sehebat apapun strategi, sekuat apapun amunisi kemenangan, sehebat apapun prajurit. Semua itu masih kurang. Perlu tambahan kekuatan tawakal pada Allah serta berdoa sepenuh hati. Kami meyakini kekuatan doa memberikan kekuatan lebih baik kami. Kami juga meyakini bahwa kemenangan apapun diawali oleh kemenangan hati. Allah merestui kemenangan itu. 

Rasanya percuma kita mencapai kemenangan, kalau maksiat lebih mendominasi hanya karena alasan pragmatisme. Kami bukan seperti itu. Walau orang memandang berbeda dengan kami. 

Tentu kami bukan satu-satunya yang mengklaim hal ini. Kami yakin, banyak orang lain diluar sana juga mengklaim seperti seperti itu.  Tetapi mereka tidak direkam dalam sejarah. 

Kata-kata yang sering saya dengar adalah banyak orang yang bersama kita tetapi dia sebenannya tidak bersama kita 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar