Sabtu, 29 November 2025

Birul Walidain

Suatu saat, di bulan November 2025, saya singgah untuk shalat subuh berjamaah do sebuah masjid megah. Setelah shalat berjamaah, ada seorang alim memberi siraman rohani yang menggetarkan hati. Dengan bahasa sedehana dan penuu senyuman, beliau menyampaikan paparan yang berjudul berbakti pada orang tia.
Dalam penyampaiannya, beliau memberikan betapa penting berbakti pada orang tua
 Secara detail, kurang lebih seperti ini:
1. Dengarkan perkataan orang tua. 
Sehebat apapun anak, tetap dianggap anak oleh orang tua. Si anak, merasa sudah besar 

2. Berdiri menyambut orang tua utk menghormati. Jangan sampai pejabat disambut dg hormat, tetap orang tua harus lebih dihormati. Penghormatan pada keluarga tidak ba dikalahkan dengan uang. Menawarkan makanan, dagang ditutup 

3. Mematuhi perintah orang tua. Selama tidak menyekutukan Allah. Selalu mendengar perkataan Allah

Abu Hurairah ra di rumah sangat taat pada ibunya

4. Tidak berjalan di depan orang tuanya. Di samping atau di belakang. Kecuali dalam keadaan uzur.

5. Tidak mengeraskan suara diatas suara orang tua. Perempuan melahirkan anak sakit. Antara hidup dan mati. Tetapi lebih sakit lagi bila dibentak anaknya. Atau suaranya lebih tinggi. Inilah yang membuat orang tua tidak mau tinggal di rumah anaknya. Di Arab anak2 sidang hanya berebut merawat orang tua. Karena tahu keutamaan berbakti pada orang tua. Di tawaf ada anak yang menggendong orang tua
6. Menjawab panggilan orang tua dengan lembut. Ada orang alim dan abid. Bahkan malaikat cemburu melihat orang itu. Tetapi malaikat itu tahu kinerja ahli jannah atau bukan. Dan tidak ada nama ahli jannah. Tetapi malah ada di list ahli neraka. Menjelma jadi manusia mengasihi tahu kalau dia neraka. Tugas ku beribadah, tugas masuk neraka itu urusan Allah. Beberapa waktu kemudian, dia masuk dalam list ahli surga. Dan dikasih tahu. Katanya tidak urus. Abdurahman tanya Hai malaikat. Kenapa yg lalu aku masuk list ahli neraka dan sekarang masuk list ahli surga. Kenapa? Apa yg menyebabkan Allah memasukan list2 itu. Yang menyebabkan Allah meletakkan engkau di list ahli neraka. Kamu dipanggil ibu.  Tapi kamu pura2 tidur. Sampai 3 kali. Itu aja bs membuat menjadi ahli neraka. Ahli ibadah bani israil. Saat sembahyang sunnah yang dipanggil orang tua. Tidak menghiraukan panggil itu. Orang tua itu kecewa. Suatu saat ada Perempuan yang mengaku dihamili ahli ibadah itu. Tapi ahli ibadah minta tunggu sampai bayi lahir. Rumahnya dihancurkan. Akhirnya si bayi mengatakan bahwa yang menghamili orang lain. Akhirnya dia sadar karena karena tidak menghiraukan panggilan orang tua
7. Berusaha sekelas mungkin mencari keridhaan dengan perkataan dan perbuatan. Ada ibu menelepon anaknya. Nak ibu tidak punya uang. Bolehkah ibu pinjam uang. Tapi isteri di samping. Sebelum menjawab. Isteri malah menjawab. Jangan diutangi. Kata isteri, kasih aja orang tua. Ini isteri yang baik. Ini kayak bidadari. 

Ridha Allah terletak pada ridha orang tua. Al khamah yg mau mati tapi tidak bs mengucapkan syahadat..padahal sahabat nabi. Hanya karena membelikan kain utk isteri lebih baik daripada kain ibunya. Akhirnya kecewa

8. Bersikap rendah hati. Menyuapi makan.  Umar: 1 ibu bisa merawat 10 anak. Tetapi 10 anak tidak bisa merawat 1 ibu. Ibu mendoakan anaknya. Tetapi anak tidak bisa mendoakan tulus terhadap ibunya. Ada orang mendengar ibunya meninggal malah mengucapkan alhamdulillah..hanya karena tidak mau dibebani orang tua
Read more >>

Kami belajar menjadi baik

Senang merasakan suasana ini. Di tengah kesibukan merancang kebaikan. Setiap insan diberi kesempatan untuk berbicara menyampaikan ide kebaikannya. Saling bertukar pendapat. Tak ada yang merasa diatas sehingga harus mendominasi pembicaraan. Tak ada juga yang merasa rendah diri, karena semua dihargai. Inilah jatidiri kami. Tentu kami tidak pernah merasa bahwa kami adalah orang baik. Masih jauh rasanya. Tetapi kami dengan rendah hati berupaya menjadi orang baik. Hal ini adalah tujuan kami. 
Setelah sibuknya kami bersama, ada seorang saudara yang mengingatkan, waktu shalat zhuhur sudah tiba. Pimpinan diskusi langsung menyampaikan basa basi sebentar sebagai menutup rapat sementara dan setelah itu kita langsung menuju ke masjid dekat kami rapat. Kami belajar untuk shalat tepat pad waktunya. Tidak mudah memang. Tapi kami berusaha terus belajar.

Kami memang memiliki pandangan. Sehebat apapun strategi, sekuat apapun amunisi kemenangan, sehebat apapun prajurit. Semua itu masih kurang. Perlu tambahan kekuatan tawakal pada Allah serta berdoa sepenuh hati. Kami meyakini kekuatan doa memberikan kekuatan lebih baik kami. Kami juga meyakini bahwa kemenangan apapun diawali oleh kemenangan hati. Allah merestui kemenangan itu. 

Rasanya percuma kita mencapai kemenangan, kalau maksiat lebih mendominasi hanya karena alasan pragmatisme. Kami bukan seperti itu. Walau orang memandang berbeda dengan kami. 

Tentu kami bukan satu-satunya yang mengklaim hal ini. Kami yakin, banyak orang lain diluar sana juga mengklaim seperti seperti itu.  Tetapi mereka tidak direkam dalam sejarah. 

Kata-kata yang sering saya dengar adalah banyak orang yang bersama kita tetapi dia sebenannya tidak bersama kita 
Read more >>