Minggu, 10 November 2024

Lingkaran itu

Lingkaran ini mengingatkan pada jati diri penciptaan. Apa risalah besar yang diamanahkan sudah tertunai secara lengkap atau masih jauh dari harapan. Penghambaan diri pada Nya mungkin masih jauh panggang dari api. Apalagi risalah mengelola bumi. Padahal orang shaleh ditunggu perannya. Apalagi risalah menyeru. Ada insan yang berada di jurang kehancuran yang memerlukan raihan tangan. Merasa jijik untuk menyelamatkannya. Atau terlalu asik dengan comfort zone yang melenakan.

Lingkaran ini juga memberikan penguatan. Hati menjadi suci. Tak ada niatan selain kepada kebaikan untuk orang lain. Dengannya semakin kokoh walaupun terjangan angin topan yang supersonic. Dia akan terus kuat karena hati yang suci mengarahkan pada keikhlasan. Tidak bergeming dari angin sepoi atau angin mematikan. Dia tidak jumawa saat dipuja puji. Dan tak terpuruk saat hinaan menerpa. Dia berjalan seperti kafilah berlalu walau anjing menggonggong. Dia terus berjalan dan berbuat.

Lingkaran itu juga menguatkan kecerdasannya. Dengannya otak semakin penuh terisi wawasan. Mulutnya berisi ilmiahnya ilmu pengetahuan yang dalam. Sarannya penuh argumentasi yang bertanggung jawab. Dia bisa membedakan antara kecerdasan yang harus ditampilkan dan rendah hati yang inheren dalam dirinya. Tepat kapan dia berkata dan berbuat. Dia ilmu yang berjalan. Rujukan bagi yang pelanglang buana

Lingkaran itu menguatkan tangan dan kaki. Agar dia bisa berbuat banyak amal. Dia juga bisa melangkah jauh. Dengannya beban semakin banyak dipikul. Dia tidak pernah berujar bahkan dalam hatinya untuk mengurangi beban. Dia terus berdoa agar punggungnya diberi tambahaan tenaga agara beban itu semakin ringan.
Ya… lingkaran tiga kali empat. Tidak ada apa-apanya. Kecil memang. Apalagi bagi si dia yang ingin memetik mangga walau kematangannya jauh dari waktu normalnya…

Tidak ada komentar:

Posting Komentar